Selasa, 04 November 2014

Pengertian Kata. Tugas 2 Mata Kuliah Bahasa Indonesia (Softkill)

 1. Pengertian kata
-          Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil.

-          Hubungan makna kata

a.  Sinonim
Pengertian Sinonim
Sinonim adalah kata yang memiliki makna atau arti yang sama.

Contoh kata sinonim misalnya
kredit = mencicil,
berdusta = berbohong,
haus = dahaga,
baju = pakaian,
bunga = kembang dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Contoh kalimat yang menggunakan kata sinonim sebagai berikut :
Ø  Mobil pak Tono dibeli dengan cara kredit, karena ia lebih suka mencicil dari pada membayar penuh.  sinonim dari kredit = mencicil


b.  Hiponimi
Hiponim
hiponim adalah suatu kata atau frasa yang maknanya tercakup dalam kata atau frasa lain yang lebih umum, yang disebut hiperonim atau hipernim. Suatu hiponim adalah anggota kelompok dari hiperonimnya dan beberapa hiponim yang memiliki hiperonim yang sama disebut dengan kohiponim. Kucing, serangga, dan merpati adalah hiponim dari hewan; hewan adalah hiperonim dari kucing, serangga, dan merpati; serangga dan merpati adalah kohiponim dari kucing sebagai hewan.
Hubungan makna hiponim-hiperonim dibedakan dengan hubungan makna meronim-holonim yang merupakan hubungan antara bagian dengan kesatuan.


Contoh Hiponimi :
Misalnya, antara kata merpati dan kata burung, makna kata merpati tercakup dalam makna burung, dapat dikatakan merpati adalah burung tetapi burung bukan hanya merpati, bisa saja perkutut, beo dan cendrawasih.


c.  Homonimi
Suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, sedangkan jika ejaannya yang sama disebut homofon.

Contoh dalam kalimat :
Ø  Amplop
- Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop suratbiasa)
-  Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan atau uang pelicin)


d.  Polisemi
Suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu.

Contoh dan kalimatnya :
Ø  Kepala surat
Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).


e.  Antonomi
Suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Disebut juga lawan kata.

Contoh
·         keras : lembek
·         naik : turun
·         kaya : miskin
·         surga : neraka
·         laki-laki : perempuan
·         atas : bawah




 2. Kalimat efektif
a.    Pengertian kalimat efektif
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.

b.    Contoh kalimat efektif
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)

c.    Hal-hal yang berhubungan dengan kalimat efektif
Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi dari sebuah kalimat . Alinea merupakan himpunan yang saling berkaitan untuk membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari pembentukan sebuah alinea harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus menceritakan idenya kedalam suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar diakhir kalimat.

Syarat-syarat pembentukan Alinea :
1. Kesatuan: Semua kalimat yang mendukung alinea secara bersama-sama mendukung sebuah ide.
2. Koherensi: Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yang membentuk sebuah alinea.

Pola Pengembangan Alinea :
a. Alinea deduktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian awal kalimat.
b. Alinea induktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat.
c. Alinea campuran : Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian akhir.
d. Alinea diskriptif : Kalimat utama yang tersirat pada seluruh kalimat di paragraph tersebut.


Refensi :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar