Kamis, 18 Oktober 2012


  1. Perbedaan Permasalahan Sosial di pedesaan dan perkotaan?

Beberapa masalah yang ada di kota diantaranya :

      1. Pendidikan

Penddikan yang berbeda jauh dibandingkan dengan kota menyebabkan kesejahteraan di desa jauh tertinggal,masih banyaknya orang-orang yang belum bisa membaca dan menulis,buta huruf dan anak-anak pemuda pemudi hanya tamatan SMA

adapun yang tamatan sampai Perguruan Tinggi tidak ingin membantu desa nya ataupun kembali ke desa untuk membantu kesejahteraan desanya sendiri.

      2. Ekonomi

Pendidikan yang kurang menyebabkan ekonomi yang kurang,rata-rata di desa pekerjaan nya hanya sebagai petani dan ngangon sapi yang uangnya hanya cukup untuk makan seadanya,karena di desa kebanyakan agraris,petani-petani itu juga mungkin tidak tamatan smp atau mungkin putus sekolah pada saat SD saja,dan untuk para wanitanya biasanya menjadi TKW dan pembantu rumah tangga

      3.Kebudayaan

kebudayaan nenek moyang yang masih kental juga menyebabkan desa dianggap kuno dan terkesan aneh,seperti contoh adanya : kebiasaan tradisi dalam menyambut hari besar dengan cara tidak biasa.


Masalah Sosial di Kota :

1.Pengendalian Masyarakat

Masyarakat yang masuk ke kota tidak terkendali menyebabkan masalah-masalah di kota semakin menumpuk seperti : pengangguran,kemiskinan,sempitnya wilayah kota

2.Kemiskinan

Kesenjangan Sosial di kota sangat terasa sekali,karena memang tingkat kebutuhan di desa sangat bermacam-macam dan harganya juga sangat "WAH" untuk ukuran orang-orang sederhana\

3.Kejahatan

Tingkat kemiskinan yang tinggi dan pengangguran menyebabkan,beberapa orang menggunakan jalan pintas dengan cara melakukan perampokan,pencurian, dan berbagai hal lain

4. Wilayah Padat

Wilayah yang sudah amat sangat padat dengan berbagai gedung-gedung pencakar langit dan apartemen membuat ruang-ruang hijau di kota berkurang dibandingkan desa yang asri,dan juga tidak ada pengendalian untuk kendaraan motor yang dari tahun ke tahun semakin banyak




2. Jelas Pengertian & Wujud Kebudayaan ?

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansakerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Menurut Melville J. Herskovits kebudayaan memiliki 4 Unsur Pokok,Yaitu :
  • Alat-alat teknologi
  • Sistem Ekonomi
  • Keluarga
  • Kekuasaaan Politik
Bronislaw malinowski membagi kebudayaan menjadi 4 Unsur Pokok meliputi :
  • Sistem Norma Sosial
  • Organisasi Ekonomi
  • Alat-alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan
  • Organisasi Kekuatan (politik)
Wujud kebudayaan terbagi menjadi 3 yaitu :

1.  Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
 nilai-nilai dan norma-norma peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan
 sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan
 fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.